Powered By Blogger

welcome to MY WORLD

Hi, this is blog of hullie "QUEEN"

Have fun GUYS!
^^

about "BEECHINSTEIN"

Foto saya
Borneo, Indonesia
i'm 17th

need help?

Minggu, 28 Februari 2010

Contoh Surat Lamaran, ^^

Kuala Kapuas, 01 Pebruari 2010

Nomor : -
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Permohonan Masuk Perguruan Tinggi


Kepada Yth.
Rektor Universitas .................
di-
Tempat


Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : ......................
Tempat/tanggal lahir : ........................
Agama : .......................
Alamat : ...................................................................

Dengan ini mengajukan permohonan kepada Bapak/Ibu Rektor Universitas ..........., untuk dapat diterima menjadi mahasiswi di Univeritas ................ Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan:

1. Daftar Pribadi Pelamar yang telah ditempel dengan foto copy resi pembayaran biaya pendaftaran
2. Surat Pernyataan Pelamar
3. Fotokopi rapor kelas I semester 1,2 dan kelas II semester 1,2 serta kelas III semester 1 yang disahkan/dilegalisir
4. Rekomendasi Kepala Sekolah

Demikianlah permohonan ini saya sampaikan, besar harapan saya berkenan dikabulkan. Atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.



Mengetahui,
Orang Tua/Wali Hormat saya,



(nama bo/nyok) (nama lengkap)

Sabtu, 20 Februari 2010

Galileo Galilei Dihukum karena Kecerdasannya


Pada tanggal 15 Februari 1564 Galileo lahir di Pisa, Italia sebagai anak lelaki dari Vincenzo Galilei, ahli musik dan matematika yang miskin. Ayahnya berharap kelak Galileo menjadi seorang dokter karena gajinya begitu besar, berpuluh-puluh kali gaji ahli matematika. Karena itu, pada usia 17 tahun ia masuk Universitas Pisa jurusan Kedokteran. Namun, akhirnya ia bosan kuliah Kedokteran. Ia mempelajari Matematika dari seorang guru di istana Tuscana bernama Ostillo Ricci. Lalu, pada usia 21 tahun ia berhenti kuliah karena kekurangan biaya.

Ia kembali ke Florence dan memulai karirnya sebagai pengarang. Karyanya mengenai neraca hidrostatik (1586) dan pusat gaya berat pada benda (1589) membuatnya menjadi begitu terkenal di seluruh Italia. Akhirnya, ia diangkat menjadi dosen di Universitas Pisa. Lalu, ia menjadi guru besar Matematika di Universitas Pada pada tahun 1592. Walaupun begitu, kehidupannya tetap miskin, bahkan ia tak mampu menikah. Namun, ia mempunyai dua anak perempuan dan seorang anak laki-laki hasil hubungannya dengan Marina Gamba, pembantunya sendiri.

Pada tahun 1608 Hans Lippershey, seorang ahli optika Belanda, menemukan teleskop, namun tidak bersedia menerima patennya. Sehingga, kemudian Galileo pun berusaha membuat teleskop sederhana dan ia berhasil menciptakan teleskop dengan kemampuan pembesaran 33 kali. Dengan teleskopnya ini ia berhasil menemukan cincin Saturnus, empat buah bulan Yupiter, gunung-gunung dan kawah di bulan sehingga ia menjadi begitu terkenal di seluruh dunia hingga sekarang. Ia juga menemukan kenyataan bahwa galaksi sebenarnya adalah gugusan bintang yang jumlahnya berjuta-juta. Ia pun melakukan percobaan dengan menjatuhkan benda berbagai ukuran dan berat dari menara Pisa di hadapan para mahasiswa dan ilmuwan. Ia melakukannya untuk membuktikan bahwa teori Aristoteles yang mengatakan bahwa benda berat akan jatuh lebih dulu ke bumi daripada benda ringan merupakan teori yang salah. Hasil percobaan itu pun menunjukkan ternyata teori Aristoteles tersebut memang salah.

Selain itu, dengan menggunakan teleskopnya ia juga berhasil membuktikan bahwa teori Aristoteles dan Ptolemeus mengenai benda-benda angkasa tidak benar. Aristoteles beranggapan bahwa permukaan bulan rata dan memancarkan cahaya. Ptolemeus mengatakan bahwa bumi tidak bergerak, matahari dan bintang-bintanglah yang bergerak mengelilingi bumi. Saat itu para tokoh agama dan dosen-dosen universitas di seluruh Italia mengganggap ajaran Aristoteles dan Ptolemeus adalah ajaran yang paling benar. Karena, mereka salah menafsirkan sepenggal ayat yang tedapat dalam Kitab Suci. Sementara itu, Galileo tetap mempertahankan teorinya dan mendukung teori Copernicus yang mengatakan bahwa matahari adalah pusat tata surya. Akibatnya, ia ditangkap, diadili, dan dijatuhi hukuman sebagai tahanan rumah. Galileo meninggal pada usia 78 tahun di Arcetri pada tanggal 8 Januari 1642 karena demam. Namun, meskipun demikian teori-teorinya tetap dipakai seluruh orang di dunia hingga kini. Ia adalah orang yang pertama di dunia yang menggunakan perhitungan matematika dalam menganalisis mekanika. Ia juga orang pertama yang menghubungkan fisika dan astronomi dengan matematika, bukan dengan filsafat tradisional. Ia merupakan orang yang menemukan hukum benda jatuh, hukum bandul, hukum gerak yang selanjutnya dirumuskan oleh Newton. Ia juga penemu termometer, teleskop ( teropong bintang), dan teori matematik gerak parabola.

Kamis, 18 Februari 2010

Tips” Menghadapi Psikotest dan Interview

PSIKOTES
untuk menghadapi ujian Psikotest dan interview memang diperlukan beberapa persiapan baik itu strategi maupun muatan pengetahuan dan latihan.
pada umumnya ujian psikotest digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan yang berrelasi dengan emosional pelaku tes….maka yang perlu kita ketahui adalah manajemen waktu dan strategi menjawab soal.
Jenis soal Psikotes yang umum antara lain:
• bentuk soal bangun : biasannya berupa rangkaian bangun yang saling memiliki hubungan dan pola tertentu…(misalnya kotak2, segitiga , lingkaran dan kombinasinya); untuk soal jenis ini perhatikan patokan utama *umumnya pojok kanan atas* cek searah jarum jam *atau bisa kebalikannya* kemudian ikuti polanya …kerjakan secepat mungkin!!
• bentuk soal angka : biasanya berupa deret angka random…aturan mainnya seputar penjumlahan dan operasi aritmatika…untuk soal ini manfaatkan alat bantu pensil atau penggaris sebagai counter…sehingga batas penghitungan jelas….kemudian ikuti perintah *misal disuruh menjumlah sebanyak mungkin*….jenis soal ini biasanya ada batasan waktu….kerjakan dengan cepat dan cermat
• Bentuk Soal Coklit…mencocokan dan komplit…pasangkan bangun atau suatu padanan bisa juga lawannya…umumnya bentuk visual bangun…bisa juga kata2….so telitilah disini…..
• tes menggambar…..ini paling sering muncul…..biasanya disediakan suatu titik….maka gambarlah sesuatu …*lebih bagus mengenai kehidupan*…sederhana tapi detail…dan lengkap…….ada juga untuk menggambar rumah, pohon , orang …………*gambarlah orang didepan rumah dan letakkan pohon sebagai tempat berteduh orang tersebut* gambar tidak perlu rumit…cukup tegas, dan maknanya bisa diketahui….
• Jenis Soal essay….biasanya terkait dengan kehidupan sehari2 dan pergaulan
selain bentuk2 diatas tentu masih banyak lagi jenis soal yang lain…namun berdasarkan pengalaman saya jenis2 itulah yang paling sering muncul….jangan lupa kecepatan saat mengerjakan…..latihanlah bersama seorang partner guna mengukur kecepatan dan ketepatan dalam menjawab soal….buku latihan soal psikotes banyak diperjual belikan di toko buku
UNTUK INTERVIEW
materi interview pada umumnya mengenai kepribadian , berikut ini adalah pertanyaan yang sering diajukan:
• nama orang tua dan pekerjaannya…
• nama2 anggota keluarga *termasuk tanggal lahirnya*
• nama teman2 sewaktu sekolah….sewaktu kecil…
• nama guru sewaktu sekolah
• maksud dan tujuan ingin masuk ke tempat kul itu
• motivasi utama
• masalah peraturan di tempat kul…
• Masalah sikap terhadap peraturan dan kebijakan di tempat kul
• sikap mengenai kepemimpinan
• pernyataan terhadap suatu kasus jika menimpa anda…
• sedikit mengenai politik dan keterkaitan dengan kegiatan anda…
dan mungkin masih ada beberapa pertanyaan mengenai kasus2 tertentu…
jawablah pertanyaan dengan lugas tegas dan tidak bertele-tele…..
ekspresi muka rileks dan jangan tegang
semoga tips ini berguna dan semoga sukses

CERPEN -karya sendiri- (^^)




Cantik, sexy, berbody ‘aduhai’, tajir, smart, tampilan sempurna alias perfect adalah dambaan setiap pria di dunia ini. Heran mengapa Tuhan menciptakan para wanita – wanita itu sedemikian rupanya. Dan bila ku pandang ke arah cermin, aku bahkan hanya memiliki seperempat dari semuanya itu. Dengan ukuran tubuh yang ideal, rambut dikepang dua dan IQ yang tinggi tapi berpajangan sebuah kacamata di mataku.


MELLO PAPUA DIHATIKU 






Namaku Acella Androana, dengan panggilan akrabku “ Cella”. Aku anak tunggal, dan sekarang aku tinggal dengan mom orangtua semata wayangku. Daddy….., ia adalah polisi terbaik di hatiku, ia meninggal setahun yang lalu saat perampokan bank itu. ~~~*_*~~~. Dad meninggal karena ditembak oleh para perampok itu, dengan 3 peluru bersarang ditubuhnya. Saat itu aku tak mau menangis, melihat mom yang kelihatannya begitu menderita. Aku tak terima semuanya itu, aku tak mau lagi mengingat waktu itu apalagi mengingat aku dan mom melihat kematian dad dengan mata kepala kami sendiri. Sekarang aku duduk di bangku SMA kelas 1. Aku senang dengan sekolahku yang fasilitasnya lengkap, yah , saat itu ku berpikir “ akhirnya sekolah yang ada di Indonesia ini bisa memiliti fasilitas lengkap seperti sekolah yang ada diluar negeri . ” Hanya, aku paling nggak suka kalau sudah jam istirahat…..! Kanan kiri, semuanya berpasangan, dunia apa ini ??? heah,….sedangkan aku….! Nggak, aku nggak mau pacaran, pacaran itu hanya akan mengganggu kosentarsi belajar, enakkan juga single, *_*.
Hari minggu yang lalu paman Ghani, kakak mom datang dari Papua. Paman berkerja di Papua sudah berkisar 3 tahun, bukan dikotanya tetapi di daerah pedalamannya. Aku bingung betah sekali paman disana? Karena bayanganku terhadap orang – orang Papua itu,……hitam, kurang menjaga kebersihan, kurang berpendidikan ya namanya orang pedalaman, dan satu lagi mengerikan. Itu pemikiranku dulu, tetapi berubah setelah paman menceritakan tentang orang – orang Papua itu. Aku merasa tertarik dengan kehidupan mereka. Paman malah menawarkan aku liburan ini berkunjung kesana, lagipula kata paman mungkin aku bisa membantu mereka belajar.
“ Aku pikir – pikir dulu deh Paman ,” ucapku pada paman. Mom pun hanya teresenyum sambil memakan kue oleh – oleh dari paman.
“ Iya .”
*****
Hari ini adalah pembagian raport akhir semester. Seperti biasa dari SD sampai sekarang saja posisi juara satu selalu aku pegang, *-^. Aku dan teman - teman saling berpelukan berjingkrakkan. Senang bahagia adalah alasan yang tepat.
“ Cel, liburan ini kamu kemana ?”
“ Aku…ehm….aku ke PAPUA !” dengan mantap aku berkata lalu tertawa melihat muka mereka yang tampak heran, bingung, atau lebih tepat lagi ‘not believe’.
Titt…titt…
Suara mobil mom! Aku pulang ya, see you later !” seruku langsung berlari kearah mobil.
I’m not believe that. PAPUA ? Dia gila ya mau ke Papua ?”
“ Paling juga, just kidding !”
*****
“ Cel, cepat !” seru Paman yang sudah menunggu di mobil.
“ IYA !” aku langsung lekas berlari menuruni tangga, lalu berpamitan pada mom. Aku memutuskan untuk mengikuti ajakan paman ke Papua, sekaligus mencari pengalaman selama liburan, *-^.
“ Hati – hati ya Cell ,” ucap mom membelai rambutku, membuatku ingin menangis saja.
I will miss u mom !” ucapku lalu memeluk mom, “ Mom hati – hati juga ya dirumah ,” ucapku yang dibalas kedipan khas mom. Dan kamipun berangkat, heah…. perjalanan yang panjang menuju Papua, aku akan merindukan mom dan kampung halamanku, c u semuanya.
*****
“ Hei, kembalikan coklatku !” seruku berlari di hutan rimba Papua ini pada Biji, salah
satu anak ‘rimba’ itu, “ Auww…, aaa…..! pekikku kesakitan.
“ Kamu baik – baik saja ?” tanya Mello, salah satu anak rimba juga . Tapi yang ini berbeda. Ia bisa berbahasa Indonesia, pintar pula tapi nggak sepintar aku , dan nggak kalah kagetnya, kulitnya pun nggak hitam malahan kuning langsat. Ku dengar dari paman dia diangkat oleh orang – orang rimba itu, dan ku dengar lagi ia ditinggal oleh orang tua kandungnya dihutan ini, dasar jahat orang tuanya itu. Mello juga pernah sempat sekolah di kota, tapi karena tak ada biaya dia tidak bisa bersekolah lagi. Mello seumuran denganku, makanya untung saja ada dia, kalau tidak aku bisa gila. Apalagi paman malah pergi ke kota bersama kepala suku, aku ditinggal sendirian ~~*-*~~.
Mello, langsung menggendongku. Aku sudah ada di Papua dari kemarin dan ini hari keduaku disini. Hari pertamaku kemarin aku hampir gila, anak-anak rimba itu mengerjaiku habis – habisan. Camilanku habis diambil mereka, dan coklat terakhirku pun diambil juga. Sebel….!!!!! Tapi aku senang karena ada Mello *-^.
Aku mulai mengajar mereka, memang sulit untuk berkomunikasi, tapi ku coba dengan bantuan Mello. Dia itu…….baik sekali ^-^. Aku mengajar mereka cara berhitung dan menulis. Agak sulit tapi menyenangkan juga. Setelah selesai mengajar, Mello mengajakku ke suatu tempat, katanya itu adalah tempat rahasianya.
“ Rahasia, berarti aku istimewa dong ! ”, pikirku sambil tertawa sendiri.
Tiba – tiba lamunanku hilang, terbang saat dia menceritakan kisahnya padaku.
“ Setelah saya ditinggal orang tua saya, saya menjadi rebutan antara suku yang sekarang saya tinggali dan suku tetangga kami. Mereka percaya, bahwa saya adalah titisan dewa yang akan membawa keabadiaan.
Keabadiaan, titisan dewa, memangnya mereka kira ini zaman apa?”
“ Hei, kemu masih mendengarkan saya kan?”
“ Iya, silahkan lanjutkan ?”
“ Itu menyebabkan perperangan antara kedua belah suku. Bahkan setiap perperangan ada saja yang tewas. Kepala suku yang kemarin sebelum diganti yang sekarang, ia sudah saya jadikan ayah saya sendiri tapi… ia sudah tewas karena dibunuh. Itu semua karena saya, tetapi walau demikian mereka tetap baik pada saya, saya jadi merasa selalu bersalah ,” ceritanya merundukkan kepalanya. Aku baru pertama kali melihat dia begini. Aku mengerti bila menjadi dia, pasti akan sedih sekali. Sudah ditinggal orang tua, sekarang…..!
“ Heah….,” akupun menarik nafas, “ Aku juga……..sedih, dad sudah meninggal, “ ucapku mengangkat daguku untuk menahan tangisku, lalu aku menghadap Mello dan tersenyum padanya, “ Tapi aku bangga, ia meninggal sebagai pahlawanku dan pahlawan semua orang.”
“ Dad ? apa itu Dad ?” tanyanya lugu.
Aku ingin sekali tertawa nyaring, tapi kembali ku ingat, namanya juga anak rimba, “ Dad itu ayah !” seruku tak bisa menahan tawa lagi.
Mello pun tersenyum dan berkata “ Ayah kita…walaupun sudah tidak ada lagi, mereka akan selalu hidup di hati kita .” Aku pun membalas dengan tersenyum. Oh, Tuhan jujur aku baru pertama kali menceritakan kesedihanku pada orang lain. Entah kenapa aku mulai berpikir ‘ kenapa harus Mello ?’


Hidup penuh dengan kejutan
Satu hal itu yang ku percaya
Betapa besar aku tahu Tuhan
Segala yang Kau beri buatku bingung
Hari kemarin, dan hari ini
Ku rasa berbeda
Ingin menutup dan membuka mata lagi
Ingin ku tahu apa ini nyata
Atau hanya sebuah cerita mimpi
Bertemu dengannya buatku berbeda
Buatku bahagia, buatku tak takut
Ia seperti sebuah pedang untuk melindungiku
Ia seperti sebuah batang yang mencari bungaku
Ia bagai “MELLO PAPUA DI HATIKU”


Pagi yang indah, hari ini hari kelima ku disini. Entah kenapa aku jadi bersemangat sekali.
Ku lihat paman dan kepala suku ada di bawah sedang berbincang - bincang, “ Rupanya paman sudah kembali !” ucapku dalam hati, tiba – tiba ia datang…..
“ Cel, !” seru Mello
“ Kenapa ?”
“ Saya mewakili anak – anak ini minta maaf .”
“ Untuk ?” tanyaku. Lalu mereka memperlihatkan kacamata yang kacanya sudah pecah dan bingkainya sudah patah, oh my God……, “ KACAMATAKU !!!” ucapku ingin menangis.
Oh my God !” ejek anak – anak rimba itu meniru logatku.
“ Maafkan mereka ya Cel, mereka masih kecil, jadi…!”
“ Dasar ANAK NAKAL ,” teriakku saking kesalnya, lalu langsung pergi marah – marah dengan rambut teruarai. Mello, langsung mengejarku.
“ Cella, kamu mau kemana ? “ tanya Paman. Aku tak peduli ucapan Paman, aku segera memepercepat langkahku, aku rasanya ingin pulang saja. Tiba – tiba Mello meraih tanganku, jantungku…..jantungku berdegup kecang. Sadar, aku langsung melepas tangannya, lalu lari secepat mungkin. Aku merasa ia tak mengejarku lagi, aku pun berjalan. Tiba – tiba tanpa ku sadari ia menangkap tanganku.
“ Jangan marah lagi ya Cel ,” ucapnya buat rasa dihatiku beraduk saja.
“ Aku kesal dengan mereka !”
Tersenyum, “ Maafkan mereka ya ! saya mohon ,” pintanya. Baru kali ini aku melihat ia memohon begitu. Kenapa ? kenapa demi anak-anak nakal itu dia…..
“ Ia, aku maafin mereka .”
“ Makasih ya !” ucapnya , “ Kamu tampak cantik dengan rambut terurai ,” pujinya tiba – tiba seraya tersenyum.
*****
“ Kamu tampak cantik dengan rambut terurai ,”, apa dia serius dengan kata – katanya itu ? Kalimat itu selalu saja berputar di otakku. Heah…….., perasaan apa ini ? Sudah….sudah, jangan pikirkan itu lagi.
“ WHU, WHU……WHU…………………….. !”
“ Suara apa itu ?” tanyaku pada diriku sendiri. Tiba – tiba Mello datang menghampiriku.
“ Cel, perang kedua suku mulai lagi .”
Aku dan Mello segera berlari menuju tempat perperangan. Aku benci melihat perang, itu mengingatkan aku pada kematian dad. Itu membuatku ingin menangis.
“ Kamu tunggu disini saja ya, jangan kemana – mana !” seru Mello padaku
“ Kamu mau kemana ?”
“ Perang !” Kata – kata itu membuatku ingat dad. Aku pun diam terpaku. Haruskah ada perang ? …… DAD......
Aku ketakutan, aku trauma.
Hei siapa itu ???...... Tidak, ganasnya, kejam sekali mereka membunuh kepala suku. Astaga, oh Tuhan jantungku, mereka mencongkel bola matanya, aku mau muntah melihanya. Untuk apa mereka melakukan itu ? Semoga itu tidak terjadi pada Paman . Hah, paman kemana ?
Aku pun segera mencari paman, aku tak peduli lagi. “ PAMAN, PAMAN,…..!” aku mendengar suara kecil memanggil namaku, aku pun segera berlari mencari dan ku dapati paman tengah terbaring dengan baluran darah di perutnya.
“ Paman,” aku sangat kaget, “ Paman, paman masih bisa bertahan kan ?” tanyaku, dan paman hanya membalas dengan tersenyum, tiba – tiba Mello datang.
“ Mello, kau dan Cella masih muda. Pergilah dari tempat ini, pergilah ke kota, disana carilah Mariam, ia akan menolong kalian,” kata Paman terengah – engah.
“ Mariam ?”
“ Dia teman paman Ghani ! Dia sering menolong orang rimba disini , ayo kita pergi dari sini !” ajaknya
Aku lalu berpaling kearah paman, “ Tapi paman, paman harus ikut kami ,” ucapku pelan dan perlahan air mataku keluar. Aku tak mau kehilangan lagi Tuhan, ku mohon.
“ Pergilah Cella paman mohon, dan kau Mello, jagalah Cella !”
“ Baik paman,” turut Mello, ia langsung menggengam tanganku.
“ Barang – barangku bagaimana ?” tanyaku
“ Tinggalkan saja, cepat pergi, cepat !” seru Paman dengan nada terengah – engah. Sungguh, aku tak tega melihatnya. Kenapa harus begini ? Mello, segera membawaku pergi dari tempat itu. Pikiranku terhenti.……………………aku melepas tangannya dan pergi kearah paman. Tuhan , aku benar – benar tak bisa !
“ Paman ……”
“ Cella …”
“ Biarkan aku memeluk paman, aku akan pergi setelah ini,” ucapku menangis. Aku pun segera pergi setelah itu, aku tak mau menengok ke belakang lagi, aku tak mau. Mello menggengam tanganku erat, kami segera berlari dari hutan belantara yang penuh pepohonan, binatang - binatang, rumput yang tinggi.
Sepanjang jalan aku berpikir, kini aku mengerti apa yang ku rasakan di tempatku sungguh sangat berbeda di tempat ini. Kenapa didunia ini harus ada perbedaan…..
Saat kita bahagia di dunia kita
Tak tahukah kita, tak pedulikah kita
Ada kehidupan lain di luar sana
Selimut kehidupan menyembunyikan misteri
Tapi usaha untuk mencari dan memperbaiki
Andai semua manusia memilikinya


Lama berjalan, kami sudah diujung hutan, ketika ada truk sayur lewat kami ikut menumpang, tapi tiba – tiba saat truk mau berangkat, Mello malah turun dari mobil.
“ Saya tak bisa meninggalkan tempat ini. Cell, kamu mengerti bukan, ini semua salah saya, saya harus kembali !”
“ Aku…aku tahu, tapi aku nggak mau kamu pergi,” ucapku menahan tangis.
“ Maafkan saya Cell ,” Mello lalu bicara dengan supir truk itu dengan bahasanya, mungkin menyuruh supir itu mengantarku ke kota.
“ Apa kita bisa bertemu kembali ?” tanyaku tak mau melepas tangannya.
“ Mungkin…………” jawabnya, aku pun langsung memeluknya dari truk itu. Aku menangis sedih. Andai aku tak bisa bertemunya kembali, bagaimana? Aku tak mau !
“ Aku, aku merasa sejak pertama kali bertemu kamu, aku….aku suka sama kamu ,” ucapku, lalu melepas pelukku. Ia hanya membalas dengan tersenyum. Truk pun berangkat, perlahan tanganku dan tanganya mulai lepas.
“ AKU AKAN MENUNGGU KAMU !” teriakku. Ia pun segera berlari kearah hutan itu, ia kembali. Oh Tuhan, lindungilah dia.
Sepanjang perjalanan aku melihat hutan disekelilingku, saat itu aku berpikir, “ Hutan – hutan itu penuh dengan misterius dan kekejaman, bagaimana mereka bisa terus bertahan ?”
*****
“ Cella !” seru seseorang yang tidak ku kenal
“ Mariam, nyonya Mariam .”
Ia tersenyum, “ Ia”
Tak beberapa hari kemudian, paman datang ke kota. Tapi, aku tak melihat Mello.
“ Paman Mello mana ?” tanyaku ketakutan. Tiba – tiba dari samping Paman Mello muncul perlahan.
“ Saya disini !”
Aku terdiam, gembira, senang, dan, “ MELLO !”
*****
“ Besok aku kembali ,” ujarku tersenyum
“ Besok ?”
“ Iya !” kamipun terdiam seketika.
“ Ehm, Cell, tentang yang kemarin, saya, saya….,”
“ Nggak perlu dijawab kalau kamu nggak bisa jawab !” sambungku
“ Saya juga suka padamu,” ujarnya buatku senang, tapi tiba – tiba, “ tapi, untuk sekarang saya tidak mau memikirkan itu dulu, “
“ Aku juga, tahu nggak, ini pertama kali aku jatuh cinta lho !”
Ia hanya membalas dengan tersenyum
“Terlalu dini bagi saya sekarang ini untuk memikirkan itu. Tapi saya akan kembali padamu jika saya berhasil sekolah. Yang saya pikirkan sekarang adalah sekolah dulu, kamu kan tahu saya sudah lama tidak bersekolah, jadi saya harus mengejar semua ketinggalan saya.”
“ Aku mengerti, semoga berhasil ya !”
Mello tersenyum, dan kami pun memandang matahari yang akan segera tenggelam.
*****
“ Semoga kita bisa bertemu kembali ya !” seruku
“ Iya ,” jawabnya
“ Cella, ayo !”
“ Iya paman !”
“ Aku berangkat ya ,” ucapku pada Mello, lalu aku langsung memeluknya, pelukan perpisahan, aku pun tersenyum ,” Dadah!”
“ Dah !”
“ Tante kami berangkat ya !”
“ Iya !”
“ Good bye !”
*****
“ Cella bangun sudah pagi !”
“ Mom masih ngantuk, “ pelasku.
“ Ini sudah jam tujuh, hari ini kan pertama kamu masuk sekolah lagi.”
“ Biar….!” ucapku malas, “ Apa………Aaaaaaaaaa…..!”
*****
“ Untung masih keburu ,” ucapku mengelus dadaku saking capeknya.
“ Cewek, godain kita dong !”
Napa lho, Ndro. Aku Cella tahu !”
“ Cella, what happened with you ? kamu cantik banget ”
“ Sesuatu yang tak akan ku lupakan !” jawabku lalu lekas ke kelas dengan tatapan yang kudapatkan, kagum, bingung, ‘not believe’.
Teng teng teng…….
“ Morning class !”
“ Morning miss !”
“ Kumpulkan tugas yang ibu berikan selama liburan !”
“ Baik !”
Waktu berlalu, saatnya pulang.
“ Hei lihat !” aku mendengar semua orang mengatakan itu, ada apa ya? Aku jadi penasaran. Angin berhembus begitu cepat. Rambut yang kini terurai, terbawa angin lembut, saat ku lihat, “ MELLO !”, aku segera berlari ke arahnya.
Cinta bukan masalah keharusan. Menunggu untuk kesetiaan, sabar untuk penantian, kesuksesan untuk masa depan cemerlang. Raih cintamu bukan dengan buaian dunia, tapi raih cintamu dengan citamu. Selamat bahagia.
Written by Febrina Berlianti as me
(11pg, end)